Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) beberapa hari ini bergerak cenderung melemah. Bahkan, nilai tukar nyaris menyentuh level Rp 15.000 per USD atau tingkat terburuk sejak krisis ekonomi 1998 silam.
Pemerintah menyebut, pelemahan nilai tukar Rupiah disebabkan faktor eksternal seperti perang dagang AS - China, membaiknya ekonomi AS sehingga investor menarik Dolar mereka dari dalam negeri dan menanamkannya di Negeri Paman Sam untuk imbal hasil yang lebih tinggi. Selain itu, pelemahan Rupiah juga dipicu krisis di Argentina karena investor khawatir krisis ini bisa menjalar ke negara berkembang lainnya, termasuk Indonesia.
Kenaikan ini sangat berdampak besar pula terhadap dunia bisnis tour and travel atau travel agency, karena fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) merupakan modal utama pebisnis travel untuk menentukan harga paket maupun tiketing untuk bepergian keluar negri atau perjalanan Internasional. Beberapa agen tur dan travel mengeluhkan turunnya jumlah wisatawan yang menggunakan jasa mereka untuk berwisata ke luar negeri. Ditambah dengan kebijakan baru dari pemerintah yang mengurangi kunjungan ke luar negeri.
Selama tiga bulan terakhir, agen perjalanan milik PT. SANNHOLIDAYS memilih untuk kembali menggunakan rupiah agar dapat menekan biaya yang mereka tawarkan pada sejumlah calon wisatawan. Ditambah pula dengan perubahan layanan tranportasi dan hotel yang ditawarkan. Namun tidak mengurangi kwalitas maupun layanan terbaik kami.
Comments